18 Juli 2008

KEMARAU = KRISIS AIR

bendung intake Kedungsamak yang sudah mengering

Sudah dua bulan Peniron tak tersiram air hujan. Kering yang semakin tahun kian sulit karena sumber air tak mampu lagi bertahan lama. Inilah barangkali salah satu efek dari pemanasan global yang bahasa keren menurut Kang Naryo dinamai Global Warming.

Entah keberuntungan atau malah kebuntungan, Peniron memang belum masuk dalam peta desa yang rawan kekeringan sehingga belum pernah mendapat bantuan air bersih dari pemerintah. Dalam hal kebutuhan air bersih, Peniron memang belum separah desa sekitarnya seperti Prigi, Watulawang dan desa-desa disebelah utara (kec. Karanggayam).

Tetapi, kondisi terkini selalu jauh lebih buruk dari sebelumnya. Sekarang, ketika kemarau baru jalan 2 bulan, air susah sulit didapat. Sungai-sungai telah kering. Sumur-sumur yang biasanya masih cukup air, harus menunggu penuh untuk bisa disedot dengan pompa.

Imbas pada petani bahkan jauh lebih buruk lagi. Sekarang, sudah sangat susah mencari sumber air untuk menyiram tembakau. Sehingga petani harus rela tidak tidur semalaman hanya untuk menunggui sumber air demi mendapat air.
hamparan padi yang puso

Sebagian petani yang “nekat” menanam padi bahkan harus gigit jari lebih awal. Tanaman padi terpaksa dibiarkan puso karena air sulit didapat. Sebagian yang terpaksa merogoh kocek 15.000 per-jam untuk menyewa mesin pompa pun akhirnya menyerah akibat tak sebandingnya antara biaya dengan hasil. Untuk menyiram petak sawah seluas 50 ubin paling tidak dibutuhkan waktu 10 jam penyiraman dan karena paling tidak harus dilakukan 2 kali penyiraman sampai bisa panen. Disamping mahal, sekarang sudah susah mendapat sumber air, kecuali sawah yang dekat dengan Luk Ulo.

Di daerah “atas” seperti Watucagak, Pranji, Curug dan Silampeng, air telah menjadi barang yang sangat berharga. Sebagai langkah penghematan air, mereka rela jika hanya mandi sekali sehari.

Disamping kebutuhan air, kebutuhan pakan ternak juga menjadi problem rutin jika kemarau. Masyarakat Peniron yang sebagian besar mempunyai ternak harus mencari rumput sampai selatan Kebumen yang berjarak lebih dari sepuluh kilometer. Bahkan demi memenuhi pakan ternak, petani harus mengeluarkan uang ratusan ribu untuk membeli jerami jika sawah-sawah didaerah yang irigasi teknisnya baik mulai panen.

Problem di atas memang tidak hanya terjadi di Peniron, bahkan mungkin ada daerah yang lebih sulit. Tetapi kalau dibiarkan terus menerus, haruskan semua daerah akan menjadi daerah rawan air?

Setiap tahun, pemerintah memang intens membangun sarana air bersih di daerah kering untuk mengurangi krisis air bersih. Tahun inipun Peniron akan dibangun sarana Air bersih melalui program PAMSIMAS. Tetapi sejak disosialisasikan 3 bulan yang lalu, program ini belum terealisasi karena terlalu bertele-telenya mekanisme program ini melalui para fasilitator dan LSM pendamping program. Mungkin program ini akan diluncurkan menunggu puncak kemarau dan akan terisi pada saat hujan. Begitulah, idealisme dan tujuan baik kadang bisa menjadi buruk kala tak menyesuaikan dengan realita.

Lantas, apakah program pembangunan sarana air bersih adalah solusi mengatasi kekeringan? Dalam jangka pendek mungkin iya, tetapi apalah artinya sarana air bersih jika tak ada lagi sumber air?
Maka, mengembalikan sumber-sumber air dengan merehabilitasi rusaknya lingkungan adalah jalan yang harus dilakukan.

Hijaukan Daerah Aliran Sungai, ganti hutan dengan tanaman yang menyimpan air, hijaukan bumi tanpa ada penebangan dan kampanyekan secara terus menerus untuk menyadarkan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Jika ini serius dilakukan, mungkin bumi akan bersahabat dan sumber air akan menghidupi kita kembali.

Selama ini, belum ada pemimpin yang concern mengenai masalah bumi sebagai program kerja. Keserakahan telah membuat lupa, bahwa kita punya tugas sebagai khalifah menjaga bumi. Penyelamatan bumi baru menjadi ladang pekerjaan para aktifis lingkungan hidup sehingga dibutuhkan kerja ekstra keras karena kita terlanjur busuk dalam memperlakukan bumi ini.. Dan, jangan menjadikan fenomena pemanasan global sebagai penyebab, karena sebenarnya kitalah biang keladinya.

………….Krisis BBM, Krisis Listrik, Krisis Ekonomi, Krisis Moral, Krisis Air, dan entah apalagi….. Ah pusing amat, yang penting mari jaga bumi demi kita dan anak cucu kita!

6 komentar:

  1. hee, sing jenengi global warming kuwe dudu aku lhooo :D, aku mung niru2.

    wah, peniron beh wis kayak kuwe, apa maning watulawang ya...

    mulane inyong ora betah nang watulawang, hehe.

    tp solusi ne apa ya... men ora ben taun kekeringan..

    watulawang ya tambah suwe tambah parah, kakean wit di tegori, kurang serapan, trus kelebon listrik (ana sing ngomong listrik ngaruh juga kan?) trus maning akeh kendaraan bermotor-polusi udara, dst

    tp sing paling parah asline ya kuwe, wiwitan gede wis pada entek nang watulawang, ditegori kabeh...

    ya maklum wong desa ora ngerti efek negatif e, mikir e pokok e inyong ulih duit, wong siki wit sing mandan gede wis kena didol jutaaan...

    reboisasi? kayane kas biyen ora tau sukses....... tp ora ana salah e d coba embok..

    BalasHapus
  2. Nek listrik pancen pengaruh Mas. Soale sepanjang jaringan listrik kan bebas wit2an. Apalagi nek ana pasangan jaringan anyar. Hehehe

    Pancen kayane wis mangsane bumi rusak Mas. Soale meh mendekati kiamat. Tapi saora-orane nek menungsa ndue kesadaran njaga bumi ya kayane mendingan. Masalahe anane penomena pemanasan global kan ya seka polahe menungsa.

    Men jajal, ngesuk nek nang ndi2 ora ana sumber banyu kan kayane mbene pada mikir. Dewek kan bisane ya ming ngrasani tok si.. lha sing due duit karo power be meneng bae.

    Pancen nek siki kepenak nang kota Mas, karena ana PAM.

    BalasHapus
  3. aku tehe, njajal ngisi komentar. siki no comment dulu. salam.

    BalasHapus
  4. ya moga2 bae sih aja nganti temenan kangelan golet banyu..

    ya mbok menawane ana pihak2 pemerintah kecamatan atawa seduwure sing gelem aweh pengarahan, mbok menawa ne wong wong desa, terutaka pamong lan pengurus desa, gelem mikir dan menindak lanjuti..


    wah, nek kayak kiye temen dadi bebeh bali, hehe

    BalasHapus

- Urun rembug
- Nerusna dopokan
Saran: untuk lebih mempercepat, silahkan langsung pilih profil Anda pada pilihan Nama/URL dengan menuliskan Nama dan URL Anda.