17 Juli 2009

Klambi anyar

Entah karena apa, tiba-tiba saya pengin mengganti template blog ini. Mungkin karena mulai bosan terlalu lama tampilan blog ini tak berubah. Itu-itu saja tanpa sentuhan apa-apa. Monoton dan standar banget hingga pantes saja ada tamu yang dengan bangganya bilang jelek. hehe..

Tetapi karena waktu yang sangat terbatas, aku cuma ngganti template dan tata ruang masih amburadul belum tertata

Moga-moga ada waktu nanti untuk membenahinya. Dan juga semoga tampilan baru akan memberi inspirasi dan semangat baru. Mohon saran dari teman-teman..

16 Juli 2009

Paguyuban Perwaji

Tulisan ini saya culik dari blog Kang Surawan. Kebetulan karena saya lagi nda sempat nulis dan ada tulisan temen yang relevan untuk dipasang di sini. Sebenarnya dulu saya pernah dikasih email berisi artikel Perwaji dari Kang Wardi tapi belum sempat saya posting. Mohon maaf sekaligus ijin Kang Sura. hehe..

Alhamudillahirobil'alamin, saya panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, sehat dan segala nikmat yang telah kita dapatkan. Semoga dengan nikmat nikmat yang telah kita terima menambah rasa keimanan kita terhadap Alloh SWT.

Dan lebih bersyukur lagi, kami warga Perkutukan, Watupecah dan Pranji , desa Peniron sebelah barat khususnya yang berada di wilayah JABODETABEK BANTEN, pada bulan yang lalu ( 15 Pebruari 2009 ) telah mengadakan suatu pertemuan akbar dalam rangka silaturahmi dengan sesama warga, yang telah lama tidak bersilaturahmi. Maksud dan tujuan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa talisilaturahmi sesama warga peniron sebelah barat khususnya. Seperti kita ketahui bahwa kebanyakan dari teman-teman yang berada di perantuan khususnya jakarta dan sekitarnya jarang sekali atau bahkan tidak pernah bertemu sama sekali atau bahkan tidak saling mengenal. Wabil khusus bagi warga yang telah lama di perantauan dan bagi temen temen yang masih remaja, mereka tidak saling mengenal.

Pada pertemuan kala itu berhasil di bentuk suatu wadah atau paguyuban sebagai payung talisilaturahim. Wadah tersebut sepakat di beri nama " Paguyuban PERWAJI " ( Paguyuban warga Perkutukan, Watupecah dan Pranji ). Sebenarnya wadah tersebut sebelumnya telah ada yaitu dulunya Karang Taruna Pertapan Tunggal, namun karena sesuatu hal mandek di tengah jalan kurang lebih 10 tahunan.
Kemudian teman teman remaja mempunyai keinginan untuk mengaktifkan lagi Karang Taruna Pertapan Tunggal, kemudian dengan dukungan warga yang lebih senior, disepakati bersama untuk di aktifkan lagi tapi dengan nuansa yang berbeda.

Perlu kita ketahui bahwa warga Perkutukan, Watupecah dan Pranji yang berada di JABODETABEK Banten jumlahnya ratusan orang. Awalnya panitia agak ragu, apakah apresiasi warga akan menerima gagasan tersebut. Alhamdulillah pada pertemuan perdana yang bertempat di rumah bapak kasim, warga watupecah yang telah lama tinggal di Jakarta daerah kampung rambutan dihadiri kuang lebih 50 orang. Dan jumlah itu menurut kami telah mewakili bahwa paguyuban PERWAJI di sambut baik oleh warga.
Pada pertemuan tersebut di bentuk juga kepengurusan PERWAJI, Sebagai penasehat Bapak kasim, Kunto, Sajan, SE, Karsum dan Sawet. Ketua Umum : Surawan, Amd, Wakil Idan II : Rasman, Amd, Kardan. Sekertaris : Saisan, Bendahara : Ano .

Visi dan Misi PERWAJI adalah : Meningkatkan talisilaturahmi dan Sosial

11 Juli 2009

Perbaikan jalan Tembono - Peniron dilelang ulang

Keinginan warga Peniron dan sekitarnya untuk menikmati jalan yang memadai mesti tertunda. Masalahnya proses lelang paket pekerjaan Perbaikan Jalan Tembono - Peniron (dr SMPN 2 Pejagoan s/d Jembatan Bengkek) harus diulang.


Proses lelang untuk pekerjaan ini sebenarnya sudah dilaksanakan pada bulan Maret yang lalu, sehingga jika lancar seharusnya sekarang jalan itu sudah diaspal. Karena dari lelang pertama dianggap tidak ada yang memenuhi persyaratan teknis/administrasi, maka Bidang Bina Marga DPU Kab. Kebumen selaku pemilik paket kembali melelang ulang paket ini termasuk 2 paket lain yang mengalami hal yang sama yaitu Pembangunan Jembatan Lokidang dan Perbaikan Jalan Gentan - Mirit Petikusan.

Mudah-mudahan lelang ulang pada tanggal 11 Juli besok tidak ada masalah sehingga perbaikan jalan yang sudah sangat mendesak itu tidak tertunda lagi.
Demikian pula semoga tidak ada lagi opini, isu, kabar burung, berita bohong, kabar sesat dll dll yang menganggap bahwa molornya pengerjaan perbaikan jalan Tembono - Peniron karena adanya unsur politik.

10 Juli 2009

SBY menang dikandang banteng

Pilpres 2009 baru saja usai. Hasil perhitungan cepat nasional yang diadakan beberapa lembaga menempatkan pasangan SBY - Boediono sebagai pemenang.

Pelaksanaan Pilpres 2009 di desa Peniron berlangsung lancar dan aman. Peniron memiliki jumlah calon pemilih yang tercatat dalam DPT sebanyak 4.804 orang dan terbagi dalam 11 TPS.

Hasil perhitungan akhir pasangan Mega - Prabowo memperoleh 864 suara (29,05%), SBY - Boediono mendapat 1.848 suara (62,29%) dan JK - Wiranto hanya kebagian 140 suara (7,72%). Jumlah pemilih yang hadir 2.967 dari 4.804 yang tercatat dalam DPT.

Satu-satunya TPS yang dimenangi pasangan non SBY adalah

TPS 2 di Kalimacan (sebelah Mas Kadi P)dengan keunggulan Mega - Pro 129 suara, SBY - Boediono 101 suara dan JK - Win 10 suara.

Ketua PPS Desa Peniron, Sumedi (34) menyampaikan bahwa Pemilu ini jauh lebih lancar dari Pilleg yang lalu dan tidak terlalu membebani petugas di PPS maupun KPPS. Pada Pilleg yang lalu, ada TPS yang baru menyelesaikan administrasi dan menyetorkan hasilnya ke PPS pada jam 1 dini hari, sementara Pilpres kali ini seluruh TPS sudah menyetorkan hasil ke PPS sebelum jam 3 sore.

Mengenai DPT, menurut keterangan memang masih terjadi banyak kekeliruan. Bahkan masih banyak muncul nama-nama fiktif, beberapa warga yang sudah meninggal masih terdaftar dan beberapa warga yang sudah punya hak pilih malah tidak terdaftar. Padahal menurut ketua PPS, pihaknya sudah memperbaharui dan menyetorkan data DPS jauh sebelumnya. Beruntung ada kebijakan MK yang membolehkan penggunaan KTP + KK sebagai pengganti undangan/DPT.
Sementara di desa tetangga Peniron, Watulawang menjadi desa yang memenangkan Mega - Pro dengan 248 suara, SBY - JK 212 suara dan JK - Win 26 suara. Desa Pengaringan, Kebagoran, Kedungwaru dan Jemur memenangkan SBY - Boediono.

13 Mei 2009

Mari Beramal

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Terima kasih kepada Ibu/Bpk/Sdr/Sdri yang telah beramal dana pembangunan masjid Baituttaqwa Rayung Peniron, semoga amal Ibu/Bpk/Sdr/Sdri diterima Allah SWT.
Diberitahukan bahwa dana masjid di rek A.n Sdr. Sukandar s.d 12-05-2009 Rp 6.291.110,- dan diambil Rp. 6 juta diserahkan oleh Sukandar kepada Shodiqin (ketua panitia) di Peniron pada tgl 22-03-2009.
Saldo Rp 291.110,-

Pembangunan masjid blm selesai karena kekurangan dana. Mari kita beramal dg mengisi rek BRI no. 0122 0104 3058 507 a.n. Sukandar.

Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.


Supardi



==>> tulisan di atas saya olah dari sms yang saya terima dari salah satu Panitia..
Saya publikasikan di sini karena siapa tau ada teman2 di sini yang tergerak untuk beramal.. Monggo..

26 April 2009

Kisruh PNPM

PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri Perdesaan di Peniron sudah masuk proses Penentuan usulan desa untuk diusulkan di forum Musyawarah Antar Desa (MAD) ditingkat kecamatan.
Forum penentuan yang disebut Musyawarah Desa Khusus Perempuan (MDKP) dan Musyawarah Desa Penetapan (MDP) yang dilaksanakan pada hari Selasa 21 April 2009 itu disamping menetapkan usulan desa juga menetapkan Tim MAD dan Tim Penulis Usulan. Penetapan usulan desa dipilih dari beberapa usulan dari tingkat Kadus/Kelompok. Disamping usulan fisik, ada juga usulan Simpan Pinjam Perempuan yang bersifat wajib sebesar 25% dari total nilai usulan.

Dari hasil MDKP, terpilih usulan untuk diajukan ke MAD adalah:
1. Pembangunan jalan/rabat beton Curug-Silampeng-Sibango-Batas Desa Pengaringan sepanjang 2200 m
2. Simpan Pinjam
3. Pelatihan keripik singkong.

Proses musyawarah sebenarnya sudah berjalan lancar, adil dan demokratis. Tetapi begitu acara selesai timbul gejolak di Kadus Perkutukan yang dipicu kekecewaan usulan dusun Perkutukan tidak lolos ke MAD. Bahkan dari 8 wakil Perkutukan, hanya 2 yang menyetujui usulannya yaitu rabat beton. Bahkan pada malam itu sebagian warga sudah berkumpul yang konon akan berdemo ke balai desa. Beberapa perwakilan masyarakat akhirnya menemui Kades untuk minta klarifikasi. Beberapa hal yang menjadi keberatan mereka antara lain: kedatangan undangan yang sangat mepet waktunya dan jumlah peserta yang dibatasi.

Demi menjaga situasi agar kondusif maka Pemdes langsung mengambil inisitif mengundang seluruh tokoh masyarakat dan pelaku PNPM dan dikumpulkan hari Kamis 23 April 2009 untuk klarifikasi sekaligus menjelaskan prosedur PNPM yang sebenarnya. Dari penjelasan Kader Penggerak Masyarakat Desa Sdr Muhsinun dan Shermy Astuti ternyata undangan terlambat di lingkungan Kadus setempat karena susah mencari warga yang mau mewakili dalam MDKP. Disamping itu, jumlah undangan dibatasi agar musyawarah berjalan lebih adil dan lancar, yaitu 10 orang utusan tiap Kadus sehingga setiap Kadus punya jumlah hak suara sama.
Pada saat itu juga semua peserta termasukdari Perkutukan sepakat agar hasil MDKP tetap diteruskan. Tetapi sehari sesudah itu ternyata masih ada gejolak dimasyarakat bahkan konon ada politisasi masalah tersebut. Konon warga Perkutukan tetap akan beramai2 ke balai desa meminta penjelasan langsung.

Masalah itu tentu sangat disayangkan. Apalagi sebenarnya hal yang dituntut warga sangat tidak berdasar apalagi karena esensi dari PNPM adalah pemberdayaan masyarakat melalui kompetisi yang fair. Artinya seharusnya warga dapat menerima apapun hasil musyawarah jika memang sudah berjalan sesuai prosedur. Pola pikir yang salah bahwa PNPM bisa dibagikan/digilir itulah yang harus dibuang karena PNPM tidak diberikan tapi dikompetisikan.

Pada masalah ini sebenarnya Pemerintah Desa juga sudah memberi kebijakan dengan memprioritaskan jalan Perkutukan untuk dibangun dengan dana ADD.

Beberapa sumber bahkan mengatakan bahwa sikap warga yang sedikit kaku sebenarnya tidak dapat dikatakan mewakili suara Perkutukan karena hanya beberapa oknum warga yang memanfaatkan situasi agar sedikit panas.

Mudah-mudahan upaya dialog yang terus dibangun akan segera mencairkan suasana. Jika tidak, terpaksa pihak Pemerintahan Desa bersikap tegas terhadap pemain-pemain gelap
--diposkan dengan HP

13 April 2009

Wong Peniron Merambah Facebook

Aktifitas yang padat membuat blog ini kembali terbengkalai. Berbulan-bulan media ini tidak menyajikan info apapun kendati sebenarnya banyak sekali info yang layak tayang. Beruntung masih ada teman-teman yang berkenan masuk dan tilik gubug ini mesti dalam kondisi tanpa penghuni.


Bahkan karena lama nda diupdate, blog ini ternyata turun rating dari PR 3 menjadi PR 1. Eman-eman sebenarnya ketika blog ini sedikit banyak sudah seperti salah satu media komunitas.. Disamping itu, eman-eman juga ketika blog yang sudah ikut berjasa mencarikan kita teman, harus hilang dan kita kehilangan komunikasi itu.


Didorong eman-eman itulah, saya merasa tetap tak tega meninggalkannya. Semampu saya, sedikit-sedikit waktu saya akan saya sisihkan untuk tilik dan nguri-uri media ini.

Disamping itu, akhir-akhir ini saya memang lebih asyik terseret trend bermain-main dijejaring “facebook”. Karena ternyata ada banyak teman dari daerah kita yang sudah mempunyai akun di FB itu, saya bikin juga facebook untuk komunitas ini dengan nama “wong peniron”. Sebagian catatan2 dan berita singkat akan saya tulis di sana.

Bagi yang sudah punya akun di facebook silahkan add saja wong peniron sebagai teman dan bagi yang belum punya akun facebook silahkan segera bikin biar tak ketinggalan jaman. Hehe..
Peniron di facebook silahkan klik disini

Jalan Klatak Ambles Lagi

Derita masyarakat Peniron dan sekitarnya belum habis. Setelah jalan rusak puluhan tahun dan belum lama ini Jembatan Klapasawit ambles, sekarang jalan Klatak/Kudu yang pada tahun 1991 ambles kini terancam putus kembali. Memang tanah di daerah itu selalu bergerak sehingga pada tahun 2007 seluruh warga Klatak direlokasi ke tempat aman. Pengaruh tanah bergerak itulah yang membuat jalan sepanjang 300an meter disekitar Klatak ikut ambles. Disamping labilnya tanah, kondisi itu juga dipengaruhi oleh aktifitas penambangan pasir dibawah Klatak (Kadus Bak) yang hanya berjarak 100an meter.

Saat ini, jalan yang ambles itu sudah mencapai panjang sekitar 10 meter dengan kedalaman 1 meter lebih. Kerusakan ini sudah dilaporkan ke Pemkab dan Dinas terkait, tetapi untuk realisasi perbaikan belum diketahui kapan. Jika tidak diperbaiki, jalan itu terancam kembali longsor dan putus seperti tahun 1990 lalu.

22 Februari 2009

Menjadi Jaka Tingkir di Kali Luk Ulo

Kesaktian Jaka Tingkir, seorang muda dari Pengging yang akhirnya menjadi raja Pajang berjuluk Sultan Hadiwijaya sudah begitu melegenda. Seorang sakti sekaligus ambisius hingga mengantarnya menjadikan Pajang, yang dahulunya hanya kadipaten dibawah kekuasaan kesultanan Demak mampu berbalik dan menjadi kerajaan besar hingga sampai ke daerah Madura.

Cerita kesaktian Jaka Tingkir salah satunya adalah ketika dia mampu menaklukan kawanan buaya putih tatkala menyeberang sungai Bengawan Solo dengan rakitnya. Dengan kesaktiannya, kawanan buaya itu bahkan menjadi abdi dengan mendorong rakitnya menyusuri sungai Bengawan Solo.

Cerita Jaka Tingkir itulah yang saya ingat ketika tadi pagi menyeberang Kali Luk Ulo menggunakan rakit di dukuh Klapasawit, Peniron. Saya sengaja menggunakan rakit karena dengan menyeberang sungai Luk Ulo, waktu tempuh saya ke rumah di Kebumen menjadi lebih cepat. Disamping sedikit lebih dekat, kondisi jalan wetan kali mulai desa Kedungwaru sampai Gemeksekti juga relatif lebih baik dari jalan di kulon kali. Ya, dari dulu kondisinya selalu begitu, daerah kulon kali tak pernah lebih baik dalam hal prasarana umum.


Rakit yang dalam bahasa Peniron disebut "getek", memang menjadi sarana alternatif bagi penduduk Peniron dan sekitarnya untuk memperpendek waktu dan jarak tempuh. Maklum, setelah jembatan Tembono di Kebumen, baru ada jembatan gantung di desa Wonotirto di utara Karangsambung, yang jaraknya sekitar 10 km dari Peniron hampir sama jaraknya dengan jembatan Tembono. Bayangkan jika harus memutar melalui kesalah satu jembatan itu. Karena tak ada alternatif jembatan lain, maka rakit ini menjadi penting. Paling tidak mulai dari Peniron sampai Kebakalan, ada 4 lokasi penyeberangan menggunakan jasa rakit, yaitu di Klapasawit Peniron, 2 di desa Karangreja, dan 1 didesa Kebakalan.

Di Klapasawit Peniron, dahulu jasa penyeberangan selalu dikelola oleh perorangan. Karena sehari dapat menghasilkan minimal 80 ribu, maka usaha jasa penyeberangan dengan rakit ini lumayan menjanjikan bagi pengelola. Sekarang, usaha jasa penyeberangan di Klapasawit Peniron dilakukan bersama-sama oleh masyarakat. Hasil dari jasa rakit itu setelah dipotong untuk operasional dimasukkan untuk kepentingan musholla Baitul Muttaqien. Pengelola juga tidak menentukan tarif untuk jasa ini. Seikhlasnya, bahkan tidak memberipun tak bakalan ditagih.

Nah, bagi Anda yang ingin menikmati petualangan Jaka Tingkir, datanglah ke Peniron dan cobalah berakit-rakit. Berakit-rakitlah dahulu, mbayar belakangan. Tidak hanya orang, motorpun isa ikut naik asal tidak lebih dari 5. Disamping berat, tempatnya juga tidak cukup. Jika ingin sedikit seru, datanglah ketika air sungai sedang tinggi sehabis banjir, dijamin pasti dag dig dug karena kita tidak bekali peralatan keamanan apapun. Datanglah ketika musim hujan. Jika kemarau rakit ini tidak beroperasi karena kali Luk Ulo kering.

20 Februari 2009

Jalan Rusak, Akhirnya Masyarakat Bereaksi Juga

Ada yang agak berbeda ketika lewat jalan rusak di Peniron sekarang. Seperti pada gambar, sebuah poster terpampang dengan tulisan mencolok mirip slogan milik pasangan pilpres dulu.

Yang pasang tidak tahu siapa, tetapi saya yakin hal itu dilakukan oleh kelompok yang sangat peduli dengan kondisi keprihatinan bertahun-tahun. Mereka hanya berusaha mencari perhatian karena selama ini memang kurang diperhatikan. Dan, sah-sah saja masyarakat berekspresi, bahkan bentuk unjuk rasa seperti ini masih terlalu santun jika melihat betapa pemerintah tak pernah berpihak pada masyarakat daerah ini.


Semoga ekspresi awal ini menjadi yang terakhir jika pihak terkait akan merespon gelisahnya masyarakat. Jika tidak, sangat wajar jika masyarakat mengekspresikannya dengan bentuk yang lebih demonstratif lagi.

19 Februari 2009

Berita Dari Kampung

Beberapa minggu ini, saya memang tidak sempat menulis. Walaupun sering online, saya hanya sebatas membaca dan memberi komentar kalau sempat. Dengan waktu yang sulit dibagi serta banyak pekerjaan, update dan menulis terpaksa saya tunda dulu. Mau bagaimana lagi lha wong memang pekerjaan saya bukan tukang ngeblog kok. hehe. Saya memang sempat update blog, itupun cuma upload gambar golak ama masukin banner gratisan di blog yang sekarang ternyata error. Hehe

Sebenarnya banyak berita dari kampung, tetapi sayangnya kok teman-teman lain nda mau andil untuk jadi kontributor. Sayangnya akhir-akhir ini saya tidak begitu kober. Nda sempat ngalor ngidul yang biasanya minimal setiap mingguan. Idealnya memang, ada teman-teman lain yang mau menjadi kontributor, misalkan tidak menulis, paling tidak memberi informasi berikut gambar pada saya yang kemudian akan saya masukkan ke sini. Padahal dikampung ada Mas Sinun, Mas Memed dkk yang sudah bolak-balik saya undang untuk jadi kontributor. Tapi mereka-mereka sepertinya lebih memilih nyari duit sih, jadi ya gemana lagi. Saya juga maklum karena aktifitas ngeblog seperti ini memang cuma buang-buang energi saja. Doakan saja saya juga besok akan sadar seperti mereka. hahaha

Berita yang akan saya tulispun, sebagian karena saya mendapat gambar foto dari Mas Kasidin, kaur Kesra yang baru. Kebetulan seharian tadi (kemarin), saya ketemu beliau diacara MAD PNPM Mandiri Perdesaan di Aula P & K Kec. Pejagoan. Di acara itu, secara tak terduga saya malah ketiban sial karena dipilih menjadi sekretaris BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa) Kec. Pejagoan. Mulanya, saya bahkan dipilih untuk menjadi ketua, beruntung ada teman dari desa Karangpoh yang berbaik hati mengalah menjadi ketuanya. Saya bilang sial karena dari hampir seratus orang yang hadir, tak ada yang berminat menjadi pengurus BKAD termasuk saya. Alasannya, disamping diberi tanggung jawab berat juga tidak ada honornya! hahaha..

AMELIA AHMAD YANI datang ke desa Peniron

Ini berita yang pertama. Amelia A. Yani, putri alm. Jendral (anumerta) A. Yani pahlawan revolusi kemarin selasa, 17 Pebruari 2009 datang ke Peniron. Kedatangan beliau yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dalam rangka silaturahmi dengan kader dan simpatisan PPRN. Silaturahmi politik itu berlangsung di rumah Kadi Prayitno, Kudu/Bak dan dihadiri oleh sekitar 250 orang. Disamping sambutan politik dan silaturahmi, juga dihibur oleh organ tunggal.

Bagi orang Peniron dan sekitarnya, kunjungan ibu Amelia A. Yani adalah sebuah sejarah, dimana baru kali ini seorang ketua umum Partai (walaupun dari partai baru) mau berkunjung ke wilayah Kebumen utara. Padahal pejabat Kebumen sendiri seperti malas berkunjung ke sini. Memang, tidak harapan ketika melihat kapasitas partai ini, terutama jika realitas politik setelah Pemilu 2009 tidak ada perubahan berarti dari keadaan sekarang. Tetapi jika berpikir positif, kunjungan itu merupakan kehormatan ditengah kondisi daerah ini yang seperti dianak tirikan penguasa bertahun-tahun.

Pokoke nda ngimpi tiba-tiba wong Peniron bisa salaman, makan bareng, bertatap muka bahkan berjoged bareng anak Jendral Ahmad Yani yang dulu hanya kita lihat di film yang wajib diputar menjelang tanggal 1 Oktober itu.

Mudah-mudahan, kedatangan beliau memberi manfaat bagi daerah Peniron dan sekitarnya. Sebenarnya tanpa kedatangan ibu Amelia A. Yani pun, sudah seharusnya ada perubahan pola pikir menjelang Pemilu 2009 dan berikutnya bahwa saatnya wong Peniron tidak menjual diri demi kepentingan sesaat.

16 Februari 2009

Golak

Gambar ini sudah diupload lumayan lama. Karena belum punya waktu, tak ada tulisan yang menyertai kecuali "Ini baru gambare, tulisane nyusul ya.."..

Gambar disamping adalah gambar golak. Bagi orang Kebumen harusnya tahu atau paling tidak pernah mendengarnya. Ya, golak adalah salah satu makanan tradisional khas Kebumen. Di samping golak, Kebumen punya banyak makanan khas seperti soto Tamanwinangun, Sate Ambal, Lanting Karanganyar dan Soto Petanahan. Disamping makanan di atas, ada juga peyek yutuk dan pecel, makanan khas ini dapat kita jumpai terutama jika kita pergi ke Pantai Bocor atau Petanahan.


Kembali ke golak, Peniron merupakan salah satu daerah penghasil golak, makanan khas yang berbahan ubi kayu alias singkong. Bentuk golak dibentuk menyerupai angka 8 seperti tampak pada gambar. Bagi wong ndesa seperti saya, golak cukup nikmat dimakan berteman pecel. Di Peniron banyak penjual golak. Disamping berjualan di desa sendiri terutama di pasar dan di keramaian, sebagian juga memasarkan dengan membuka "outlet" di luar Peniron seperti di pertigaan jembatan Tembana, pertigaan Sokka, Pasar Keputihan, Pasar Tengok dan lain-lain. Di bawah, ada teman penggemar golak yang sudah memberi referensi "outlet2" itu.

Di samping golak Peniron, penjual golak lain dapat dijumpai di dalam kota Kebumen yaitu disebelah utara toko Mantep jalan Suprapto dan di depan MAN 2 Kebumen jalan Pemuda. Penjual golak yang membuka "outlet" itu buka dari sore sampai malam hari.

Ada yang belum pernah makan golak? Sebaiknya Anda mencobanya jika ingin pengalaman kuliner Anda lebih lengkap. Dan golak Peniron akan memberi jaminan rasa yang bikin ketagihan.

04 Februari 2009

Rustriyanto Dilantik Jadi Wabup Kebumen

Gubernur Jawa H Bibit Waluyo melantik H Rustriyanto SH menjadi Wakil Bupati Kabupaten Kebumen periode tahun 2005-2010, Selasa (4/2).. Pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan digelar dalam rapat paripurna istimewa DPRD di gedung dewan.

Hadir pula Wakil Gubernur Jateng yang juga kakak kandung Rustriyanto Dra. Hj. Rustriningsih, MSi pada pelantikan yang dihadiri sekitar 350 undangan. Hadir pula Bupati Kebumen K.H. Nashiruddin AM dan jajaran Muspida Kebumen serta sejumlah bupati dan walikota se - eks Karesidenan Kedu dan Banyumas, kepala dinas/instansi di ligkungan Pemkab Kebumen, serta 26 camat.

Rapat paripurna istimewa dengan agenda utama pengucapan sumpah jabatan dan pelantikan wabup tersebut diawali dengan pembacaan keputusan Menteri Dalam Negeri dilanjutkan pengambilan sumpah jabatan wakil bupati, penandatanganan berita acara pengucapan sumpah jabatan wabup.

Acara dilanjutkan kata pelantikan oleh gubernur Jawa Tengah. Kemudian dilanjutkan pemasangan tanda pangkat jabatan, penyematan tanda pangkat jabatan serat penyerahan petikan keputusan Mendagri serta pembacaan sambutan gubernur Jateng.

H Rustriyanto SH terpilih sebagai wakil bupati melalui rapat paripurna DPRD pemilihan Wabup pada 22 Januari 2009. Politisi yang menjabat Sekretris DPC PDI Perjuangan Kebumen itu mengantongi 33 suara dari 35 anggota dewan yang hadir. Sedangkan rivalnya dokter AF Bambang Suryanto SpPD hanya mendapat 1 suara. Sisanya satu suara abstain.

Ketua DPRD Kebumen Probo Indartono SE MSi didampingi Sekretaris DPRD Sutjipto Nugroho, SE mengatakan, Rustriyanto akan mendampingi Bupati Kebumen KH M Nashiruddin Al Mansyur sampai Juli 2010 mendatang.
Dikutip dari: suaramerdeka cybernews

01 Februari 2009

PERANG IKLAN MENUJU KURSI DEWAN

Calon wakil rakyat ternyata hanya berani perang gambar, belum ada yang berani perang visi apalagi memberikan pendidikan politik. Lihatlah deretan poster caleg di pertigaan jembatan bengkek. Sampai mendekati Pemilu legislatif nanti, jumlah poster-poster itu pasti bertambah banyak. 

Silahkan dikomentari, artikel diposting belakangan.

JEMBATAN KLAPASAWIT AMBRUK

Jembatan Klapasawit di dukuh Klapasawit desa Peniron yang berada di ruas jalan Peniron – Kebakalan, Kamis malam Jum’at, 29 Januari 2009 ambruk. Ambruknya jembatan tersebut menyebabkan arus transportasi di jalur jalan tembus Kebumen - Banjarnegara tersebut terputus selama 2 hari. Padahal jalur tersebut sangat vital bagi masyarakat dan sebagai jalur satu-satunya angkutan umum trayek Kebumen – Peniron – Kebakalan – Wonotirto.

Putusnya jembatan tersebut sebenarnya sudah dikhawatirkan masyarakat sejak lama karena jembatan itu sudah lebih dari 8 tahun digerus erosi. Oleh masyarakat, kerusakan jembatan di jalan Kabupaten itu juga sudah lama diusulkan, tetapi pihak terkait terutama Bidang Bina Marga DPU Kab. Kebumen belum juga melakukan perbaikan.

Untuk mengatasi kesulitan masyarakat, pada hari Sabtu kemarin dilakukan kerja bakti membuat jembatan darurat dari kayu dan bambu disebelah jembatan yang terputus. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten beserta jajaran terkait pada hari Sabtu itu juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi, termasuk beberapa wartawan cetak dan elektronik seperti Suara Merdeka, KR, Wawasan, Ratih TV dan RCTI.

Selain putusnya jalur Kebumen – Kebakalan akibat ambruknya jembatan, infrastruktur transportasi di jalur ini juga sudah sangat memprihatinkan. Selain jalan di antara SMPN 2 Pejagoan sampai balai desa yang sudah sangat tak layak sebagai jalan Kabupaten karena seperti kubangan kerbau, jalan mulai Peniron sampai Kebakalan juga sudah rusak parah. Selain kepadatan dan beban dari truk-truk pengangkut pasir, jalan di jalur ini juga seperti tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Bukti yang paling nyata adalah peningkatan jalan yang sepanjang sekitar 8 km dari Karangpoh ke Peniron saja sampai memakan waktu 3 tahun dengan 4 tahap yang sekarang masih menyisakan sekitar 800 meter.

Desa-desa mulai dari Karangpoh sampai Kebakalan memang bagai anak tiri pemerintah/penguasa dibanding jalur lain disekitar Peniron seperti jalur Kebumen Karangsambung dan Karanggayam – Kebakalan. Padahal pada saat menjelang Pemilu seperti ini, Peniron dan sekitarnya selalu menjadi daerah rebutan partai politik. Sayangnya, tidak pernah dari dulu ada wakil rakyat dari daerah ini. Dan sayangnya, masyarakat Peniron dan sekitarnnya pun masih terlalu murah memberi hak suara pada setiap Pemilu. Entah masyarakat yang terlalu bodoh sehingga tidak menyadari potensinya, atau memang sikap parpol-parpol itu yang membiarkan kebodohan masyarakat demi potensi tambang suara mereka.

Maka, menjelang Pemilu 2009 semoga masyarakat bisa menyadari potensinya dengan lebih pintar menggunakan hak pilihnya. JANGAN PILIH CALEG BUSUK!

Ket: foto dari SM

23 Januari 2009

RUSTRIYANTO SH, WAKIL BUPATI KEBUMEN YANG BARU

H Rustriyanto, SH (41), akhirnya terpilih sebagai Wakil Bupati Kebumen pada Rapat Paripurna di DPRD, kemarin. Ia meraih 33 suara dari 35 anggota DPRD yang hadir. Sedangkan pesaingnya, dr AF Bambang Suryanto Sp.PD (42) hanya meraih satu suara, dan satu suara dinyatakan abstain. Pilwagub dimulai sekitar pukul 09.30, setelah 24 wakil rakyat hadir dan dianggap memenuhi kuorum.

Dalam Rapat Pleno yang dipimpin Ketua DPRD H Probo Indartono SE MSi itu juga dihadiri Ketua DPC PDI-P Kebumen Dra Hj Rustriningsih MSi. Politisi yang juga Wagub Jateng itu tiba di Gedung DPRD bersamaan dua cawabup serta diikuti ratusan kader banteng mencereng.
Hadir pula Sekda H Suroso SH mewakili Bupati KH M Nashiruddin AM, Wakapolres Kompol Agung Aristyawan Adhi SH SIK, serta para pejabat eksekutif. Bahkan sewaktu para pejabat telah hadir, baru satu dua wakil rakyat tiba di DPRD.

Setelah rapat pleno dibuka Ketua Dewan, selanjutnya diserahkan kepada Ketua Panitia Pemilihan H Heru Budiyanto, didampingi lima anggota, Misbakhul Ghorib, Ir Budi Hianto Susanto, H Sudarno, M Stevani Dwi Artiningsih, dan Dian Lestari.

Pemilih pertama yang menggunakan hak pilih adalah Ketua Dewan Probo Indartono. Tepuk tangan hadirin menyambut saat Probo maju mengambil surat suara dan memilih di bilik suara, lalu memasukkan ke kotak suara. Bukan rahasia lagi, selama ini ada persaingan terselubung Rustriyanto dan Probo Indartono.

Di tengah jalannya pemilihan, jumlah wakil rakyat yang hadir terus bertambah. Selain dari FPDI-P dengan 19 suara, ditambah tiga anggota dari Partai Demokrat, dari FPPP lima anggota lengkap hadir. Dari FPAN empat orang juga hadir lengkap.
Dari FKB hadir Wakil Ketua DPRD Drs H Marur Adam Maulana MPdI, Imam Sibaweh dan KH Dawami Misbah.

Sedangkan dari FPG tujuh anggota kompak tidak hadir. Wakil Ketua DPRD H Suprapto HS dari FPG sejak awal tegas menyatakan, fraksinya tidak mendukung pengisian wakil bupati.
Dari FKB juga ada tiga anggota tidak hadir menggunakan hak suara. Yaitu Ketua FKB Drs H Habib Kholil, Ir Sri Hari Susanti MM serta Miftahul Ulum. Ketiga wakil rakyat itu sejak awal konsisten tidak menghadiri jadwal pilwabup.

Sekitar 45 menit pemungutan suara pilwabup berakhir. Selanjutnya kotak suara disegel dan dibuka oleh panitia pemilihan. Satu per satu kartu suara dibaca.
Hasil perhitungan akhir, Rustriyanto alias Aan meraih 33 suara, dokter Bambang Suryanto satu suara, dan satu suara abstain.

Ketua DPC PDI-P Drs. Hj Rustriningsih, M.Sc menyatakan, setelah hasil Pilwabup itu dikirim DPRD ke Mendagri lewat Gubernur, diharapkan segera turun persetujuan dan proses pelantikan segera bisa dilakukan. Hal itu supaya roda pemerintahan di Kebumen berjalan normal. Apalagi sudah sekitar empat hingga lima bulan agenda pilwabup sempat tersendat. Rustri juga berharap situasi politik segera pulih dan semua pihak bisa mendukung agenda Pemkab Kebumen di bawah kepemimpinan Bupati KH M Nashiruddin dan Wakil Rustriyanto.(B3-64)

sumber : suaramerdeka.com

18 Januari 2009

MERDI BUMI

Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap bulan Muharam atau bulan Sura/Suro, di Peniron selalu diadakan selamatan desa. Di Peniron, selamatan desa setiap bulan Suro ini disebut Merdi Bumi atau Merti Desa.

Semenjak kepemimpinan Kades Triyono Adi, acara selamatan desa selalu diadakan 2 hari. Hari pertama/malam pertama diisi acara pengajian, sedangkan hari kedua diisi pagelaran wayang kulit. Hal ini bertujuan untuk menghormati budaya masyarakat Peniron yang beragam, terutama mengakomodir dua kelompok berpaham Kejawen dan Santri.

Yang perlu diketahui, acara selamatan desa di Peniron dibagi menjadi 2 kategori yaitu Merdi Bumi dan Ruwat Bumi. Merdi Bumi diadakan setiap tahun, dan pada setiap 3 tahun dinamakan ruwat bumi. Merdi Bumi dan Ruwat Bumi disamping berbeda pemaknaan juga dalam hal tata caranya, walaupun acara masih sama pengajian dan wayangan.

Merdi Bumi adalah sebuah selamatan desa sebagai bentuk syukur dan permohonan agar desa menjadi desa yang gemah ripah loh jinawi kerta titi tentrem kerta raharja. Dalam pengajian dan wayangan, diadakan seperti biasa tak ada ritual dan lakon khusus.

Ruwat Bumi diadakan sebagai ritual untuk meruwat bumi atau membersihkan bumi dan isinya dari hal/aura jahat. Dengan demikian, maka setelah diruwat, bumi dan penghuninya terhindar dari malapetaka. Pada ruwat bumi dihari pertama konon Kyai yang akan mengisi acara pengajianpun berdoa khusus untuk membersihkan dan memagari Peniron dari hal-hal buruk. Sedangkan pada acara wayangan, pagelaran wayang adalah khusus untuk ruwat, yaitu dengan tidak menggunakan kelir, menggunakan blencong/lampu minyak. Lakon dan dalangnyapun khusus untuk acara ruwatan dan dilakukan pada pagelaran siang hari.

Yang paling ditunggu, selesai dalang melakukan ritual ruwat seluruh sesaji dan sarana ritual berupa tumpengan, hasil bumi dan lain-lain akan menjadi rebutan warga. Sebagian memang masih mempercayai bahwa sesaji dan sesranan lain yang telah diberi doa-doa itu akan mendatangkan berkah. Begitulah kepercayaan........

Tahun ini, Peniron hanya mengadakan Merdi Bumi karena ruwat bumi sudah diadakan tahun lalu. Acara diadakan hari Jumat - Sabtu, 16-17 Januari 2009 bertempat di balai desa. Hari pertama adalah acara pengajian yang diadakan malam Sabtu dengan diisi pengajian oleh Kyai Sardi dari Lirap, Petanahan. Disamping pengajian, malam itu juga diisi hiburan seni janeng sampai pagi pimpinan Bpk Irfangi dari Krajan.


Hari kedua adalah pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Wartun Gati Wicara dari desa Watulawang. Disamping menampilkan dalang muda yang cukup mumpuni, wayangan malam tadi juga menampilkan sinden yang lumayan cantik sehingga wayangan tadi malam dihadiri banyak penonton.

Disamping dihadiri masyarakat, Muspika dan Kades tetangga, pagelaran wayangan juga dimanfaatkan oleh para caleg dengan hadir untuk bersosialisasi. Sebagian caleg itu bahkan menjadi donatur dengan sumbangan uang yang lumayan banyak. Untungnya, tidak ada hal-hal yang berbau kampanye pada malam itu, kecuali sebagian permohonan lagu dari penonton yang mengatasnamakan simpatisan parpol.

GENDU--GENDU RASA

Umah nek sue ora ditiliki, apamaning sing kudune kon tunggu umah lunga-lunga bae. Dadine umahe ya sepi nyenyet ora ana wong ngendong. Latare karo jogane ya runtah tok ora tau disapu. Lah wis, pokoke tidak sedap dipandang.

Molai minggu kiye, kayane inyong wis jarang lunga-lunga maning. Walopun lunga kayane ya ora sue-sue kaya wingi. Insyaalloh tek usahakna aweh berita-berita seka ndesa. Mulane ayuh pada ngendong maning mengeneh men umah kiye ora suwung terus. Masalah berita, pancen ngapurane bae wingi sue ora ana berita anyar. Soale inyong mandan sue ora bali meng Peniron. Garep nulis wong datane anu ora akurat, mengko malah dadi menyesatkan.

Sing tek gumuni, ketika gubug kiye jarang ditiliki koh ya Page Rank e malah mundak dadi 3. Kayane pancen sengaja nggo memotivasi dewek men gelem nguri-uri umahe dewek kiye men kopen maning.

Mulane ayuh sedulur, terusna gendu-gendu rasa nang gubug kiye.