27 Juni 2008

PROBLEMATIKA PETANI TEMBAKAU

Tanaman tembakau menjadi komoditi perkebunan pengganti palawija bagi petani Peniron di musim kemarau. Hampir sebagian besar sawah di Peniron yang tadah hujan disulap menjadi ladang tembakau.

Seperti daerah lain, terutama desa-desa di kecamatan Karanggayam seperti Pagebangan, Clapar, Logandu, Kebakalan dan sekitarnya, budidaya tembakau menjadi andalan petani untuk berharap mendapat keuntungan yang besar.
Dari jenisnya, tanaman tembakau di Peniron juga sama seperti daerah di atas, yaitu tembakau dengan daun tebal yang tentu mempunyai kadar nikotin yang cukup tinggi.

Di Peniron ada jenis tembakau yang menjadi primadona dan cukup terkenal dikalangan petani dan tengkulak/pedagang tembakau, yaitu tembakau Kali Keji. Dinamakan demikian karena tembakau jenis ini adalah tembakau yang ditanam disepanjang daerah kali Keji, anak sungai Cungkup.

Bagi penikmat dan pedagang, tembakau dari daerah ini konon mempunyai rasa yang khas dan lebih baik dari daerah lain sehingga harga jualnya pun lebih tinggi. Bahkan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar, para juragan tembakau mencampurnya dengan tembakau dari daerah lain seperti dari Karanggayam yang harganya lebih murah.

Bertanam tembakau sebenarnya sangat menguntungkan petani karena harga jual yang didapat cukup tinggi. Seorang petani tembakau Ratim (43 tahun) menuturkan, tahun lalu dari bertanam 400 ubin yang ditanami sekitar 5000 batang, dirinya bisa mendapat uang sekitar 5.000.000,- dari tengkulak tembakau.

Tetapi, ada beberapa kendala yang selalu menghantui petani tembakau Peniron diantaranya :
  1. Kendala permodalan. Bertani tembakau memerlukan perawatan yang ekstra untuk mendapatkan tembakau yang baik. Dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal tentu sangat memberatkan petani.

  2. Kendala pemasaran. Di Peniron, petani tidak menguasai akses pemasaran sehingga menjadi makanan empuk bagi para tengkulak. Yang lebih tragis, model pembayaran dari tengkulak tidak cash and carry.

  3. Kendala alam. Semakin kurangnya sumber air untnuk merawat tanaman sangat mempengaruhi beratnya menanam tembakau bagi petani. Bahkan, demi mendapatkan air, petani menyirami tanaman pada malam hari. Belum lagi, karena sekarang banyak yang menggunakan pompa air, maka ada biaya tambahan untuk membeli pompa air karena jika tidak menggunakan pompa tidak akan mendapatkan air.

  4. Kendala manajerial. Terutama karena tidak adanya kelompok tani tembakau, maka kendala permodalan dan pemasaran selalu menjadi masalah klasik. Posisi tawar petani yang sangat lemah menjadikan petani tembakau hanya menjadi korban permainan oleh para tengkulak. Perlu ada pendampingan/pembinaan untuk pemberdayaan terhadap petani.

Entah sampai kapan daur ketidakberdayaan ini akan selalu menghantui petani tembakau. Padahal, dengan kualitas tembakau yang baik, seharusnya petani bisa menjadikan posisi tawar tinggi dimata pemilik modal.

Seharusnya, karena di tiap kecamatan ada Petugas Lapangan Pertanian (PPL), masalah seperti ini menjadi ladang garapannya untuk membantu petani lebih berdaya.
Atau mungkin dari pihak Pemerintahan Desa mulai memberi perhatian dengan memfasilitasi kepentingan petani tembakau.

SOSIALISASI ADD

Bertempat di balai desa Peniron, hari Kamis 26 Juni 2008 berlangsung sosialisasi ADD (Alokasi Dana Desa) tahun 2008. Seperti biasa jika berkaitan dengan duit, maka sosialisasi dihadiri banyak undangan dari unsur Pemdes, BPD, LKMD, PKK, Karang Taruna, Tokoh Masyaakat sampai ketua-ketua RW dan RT.

Tahun ini, dana ADD untuk desa Peniron sekitar Rp. 130 juta dan kemungkinan akan cair pada sekitar pertengahan bulan Oktober. Sesuai ABPDes Desa Peniron tahun 2008, dana ADD dimasukkan sebagai salah satu pos pendapatan desa. Tahun ini, dana tersebut dianggarkan khusus untuk membiayai perbaikan lapangan desa, operasional Pemdes dan lembaga lain seperti BPD, LKMD, PKK dan Karang Taruna.
Untuk kegiatan fisik selain perbaikan lapangan, anggaran terbesar dialokasikan untuk perbaikan/rabat beton jalan menuju Klapasawit atas sejauh kurang lebih 800 meter.

Sayangnya, sampai sosialisasi ADD tahun ini, belum satupun pihak-pihak penerima bantuan ADD yang menyampaikan LPJnya, kecuali pembangunan jalan Jati – Watucagak. Untuk dana yang dikelola Pemdes, BPD, LKMD, Karang Taruna dan PKK, sampai saat ini belum satupun yang membuat LPJ.

Ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama dan menjadi kendala pada misi pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Untuk berbenah, semua kembali pada kemauan pihak-pihak yang terkait.

MAKAM MBAH WATUPECAH

Secara tak sengaja, kami “menemukan” tempat ini saat pemakaman Mbah kami tercinta Atmapawira hari Senin 23 Juni kemarin.

Disela acara pemakaman di TPU Bulugantung, teman kami mengambil gambar sebuah makam. Sebuah makam khas, tetapi bentuknya memang sangat berbeda dari makam-makam sekelilingnya, terutama dari ukuran dan modelnya. Material makam berbahan kayu jati dengan lantai menggunakan batu yang tertata rapi dan berdinding keliling kayu jati.

Sebagian orang, terutama di Peniron dan orang-orang yang gemar melakukan ritus spiritual memang mengistimewakan makam tua ini karena merupakan makam salah satu tokoh Peniron jaman dulu.
Kami memang belum mendapatkan narasumber yang tahu persis sejarah mengenai Mbah Watupecah, tetapi beliau memang merupakan salah satu sesepuh dan ksatria desa.

Karena hal di atas, makam ini menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang. Setiap warga Dusun Bulugantung dan Perkutukan yang nyekar/ziarah/resik ke makam leluhur, wajib hukumnya untuk ziarah dulu ke makam ini. Maka tak mengherankan jika sisa pembakaran kemenyan yang dibakar peziarah beronggok tinggi.

Dulu pada saat SDSB masih ada, makam ini selalu ramai oleh para pecandu judi untuk berharap mendapat semacam “wangsit”. Sekarangpun, tempat ini masih menjadi tujuan ziarah bagi sebagian orang dengan berbagai tujuan.

Jika Anda menyukai petualangan mistis, peziarah atau ingin sekedar uji nyali, Anda boleh datang ke makam yang “horor” ini. Tentu dengan segala resiko yang harus berani Anda tanggung sendiri.

24 Juni 2008

PERNIK UNIK DI TPS PILGUB 2008

Pilgub Jateng 2008 telah usai. Walau hasil resmi belum diumumkan, tetapi hasil quick count menetapkan pasangan Bibit – Rustri-lah yang keluar sebagai pemenang. Sebagai warga Kebumen, mudah-mudahan hasil resmi dari KPUD tak berbeda dengan hasil quick count lembaga survey.

Dari beberapa kali Pemilu, mungkin baru Pilgub inilah yang memunculkan beberapa hal baru hasil kreatifitas pekerja KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).
Selain bertujuan membuat sensasi tentunya, kreatifitas ini juga dimaksudkan agar suasana KPPS lebih menarik sehingga membuat calon pemilih menjadi tertarik untuk menggunakan hak pilihnya.

Diantara keunikan itu antara lain:
  • Di TPS V yang berlokasi di Perkutukan, para punggawa KPPS menggunakan adat Jawa sebagai seragam. KPPS yang diketuai Bapak Kasid ini menggunakan pakaian adat Jawa lengkap minus keris. Hal ini tentu menjadi magnet tersendiri bagi calon pemilih.

  • Keunikan lain ada di TPS VI dengan menggunakan 2 (dua) jenis huruf pada papan petunjuk di TPS yaitu huruf Jawa dan Latin. Disamping itu, TPS ini memodifikasi atap TPS berupa atap yang dibentuk kerucut besar. Sekilas, atap itu mirip atap arena pertunjukan semacam sirkus.



  • Lain lagi di TPS VIII Jati. KPPS menyediakan tempat tidur di dalam TPS untuk tempat istirahat. Barangkali KPPS berusaha memberi perhatian lebih bagi pemilih yang ingin tidur sejenak karena nonton EURO sebelum mencoblos. Ada-ada saja…

Lepas dari keterbatasannya, kreatifitas ini tentu perlu diapresiasi lebih oleh kita. Dengan dana yang sangat terbatas, ternyata sebagian KPPS bisa berkreasi demi lebih suksesnya Pemilu. Tentu pada masa yang akan datang, mudah-mudahan keunikan-keunikan kemarin menjadi inspirasi bagi TPS lain untuk menampilkan sesuatu yang lebih baik dan produktif lagi. Dan kepada penyelenggara Pemilu diatas KPPS, mudah-mudahan bisa memberi apresiasi lebih atas upaya pengurangan Golput ini.

23 Juni 2008

PERTAPAN

Oleh : Sumedi Sastrawiharja

Pertapan berasal dari bahasa Jawa “tapa” atau lebih dikenal dengan semedi dalam Bahasa Indonesia. Secara lengkap imbuhan dari kata dasar tersebut adalah menyatakan sebuah tempat untuk bertapa atau bersemedi.


Dalam peradaban Jawa pada masa lalu sebelum berkembangnya budaya Islam di tanah Jawa, bertapa adalah media munajat kepada sang Kholik. Bahkan sampai dengan sekarang dalam agama atau kepercayaan tertentu menggunakan cara bertapa dalam bermunajat kepada Tuhan-nya.

Adalah sebuah tempat, 14 km dari Kebumen tepatnya di Desa Peniron RT. 05/06 Pejagoan. Pertapan Arjuna demikian para pendahulu menyebutnya.
Sebagaimana tempat yang disucikan tempat ini mempunyai ketinggian diatas rata-rata. Dengan batu menyerupai altar selebar 2 x 2m dan beberapa lainnya menyerupai kursi kecil (dhingkik, jawa) tertata rapi. Diantara beberapa dhingklik tersebut ada sebuah dihngklik dengan ukuran lebih besar dan lebih tinggi. Sedangkan di belakang dingklik besar tersebut, sebatang pohon besar dan langka bertengger di atas batu dengan tegar.

Konon pada zaman dahulu, dua generasi yang silam dan sebelumnya tempat ini sering digunakan untuk tempat bertapa. Namun kebanyakan dari mereka yang datang bukanlah dari masyarakat setempat, namun lebih banyak dari luar daerah. Mengenai sejauh mana hasil dari bertapa di tempat ini, kita tidak tahu tetapi pada kenyataannya selalu saja ada yang datang. Di bawah pohon sebelah timur itulah rupanya tempat favorit bagi sang pertapa. Entah mengapa titik tersebut yang dijadikan tempat favorit.

Para pertapa biasanya datang pada malam hari sebelum jam 24.00 dan langsung menuju lokasi karena tidak ada juru kuncinya. Metode bakar kemenyan, kembang tujuh rupa, air putih adalah kelengkapan ritual yang biasanya tempatkan di bawah pohon tersebut sebagai sesaji. Adapun kadang kala juga terdapat perlengkapan sesaji yang lain, barangkali disesuaikan dengan hajat ritual sang pertapa.

Beberapa sumber sempat bercerita tentang kejadian-kejadian misterius yang terjadi di pertapan ini. Seperti halnya munculnya obor yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan titik yang menyala bergantian di tempat itu. Dalam istilah masyarakat setempat disebut dengan kemamang yang ditafsirkan sebagai obor gaib. Selain kemamang, sering terdengar juga suara keramaian baik tangisan, teriakan ataupun riuh gemuruh. Namun anehnya lagi kebanyakan keanehan-keanehan tersebut di rasakan oleh masyarakat yang letaknya jauh dari lokasi pertapan dan tidak dirasakan sama sekali oleh masyarakat terdekat.

Entah kapan dan siapa yang dapat menceritakan kisah sebelumnya secara lebih detil. Kepada pembaca yang kebetulan mengetahui tentang Pertapan Arjuna ini, silahkan mengirim e mail kepada admin.

Salam…





INFO PILGUB JATENG 2008 (2)

Oleh : Sumedi Sastrawardaya, Ketua PPS Peniron

PELAKSANAAN PILGUB DAN WAGUB JATENG

Gelaran pesta Pilgub Jateng serentak dibuka hari Minggu pukul 07.00 WIB. Dari 11 TPS di desa Peniron, semua berjalan dengan lancar dan aman. Walaupun tidak ada pelatihan khusus (santiaji) bagi KPPS, tetapi proses pemungutan suara berjalan dengan baik.

Perhitungan suara dimulai setelah pemungutan suara serentak ditutup jam 13.00 WIB. Adapun hasil perhitungan dan perolehan suara masing-masing pasangan adalah sebagai berikut :

BAMBANG - ADNAN183
AGUS - KHOLIQ78
SUKAWI - SUDHARTO104
BIBIT - RUSTRI2191
TAMZIL - RAIS160

Sayangnya, ada 2100 calon pemilih dalam DPT yang tidak memilih, tetapi berdasarkan cheking pada DPT, hampir seluruh yang tidak hadir adalah mereka yang berada di perantauan.

Kami ucapkan selamat dan terima kasih atas kerja keras seluruh pihak sehingga Pilgub di Peniron berjalan dengan baik, terutama kepada rekan PPS dan KPPS yang dengan segala keterbatasan (terutama anggaran) tetap bersemangat untuk bekerja.

Selamat juga kepada Bibit – Rustri yang telah menjadi pemenang di rumah sendiri.

21 Juni 2008

INFO PILGUB JATENG (1)

Oleh : Sumedi Sastrawardaya, Ketua PPS Desa Peniron

PERSIAPAN PILGUB DAN WAGUB JATENG

Pesta demokrasi Jateng akan di gelar besok Minggu tanggal 22 Juni 2008. PILGUB Jateng akan bertarung 5 (lima) pasangan Calon Gubernur dan wakilnya yang sudah pasang kuda-kuda menurut strategi dan caranya masing-masing.

Lima pasang calon yaitu :

1. Drs. BAMBANG SADONO – Drs. H. MUHAMMAD ADNAN (Partai GOLKAR)
2. Mayjend (Purn) H. AGUS SUYITNO – Drs. H. KHOLIK ARIF (PKB)
3. H. SUKAWI SUTARIP – DR. SUDHARTO (Partai Demokrat – PKS)
4. Letjend (Purn) H. BIBIT WALUYO – Dra. Hj. RUSTRININGSIH, M.Sc (PDIP)
5. Ir. H. M. TAMZIL – Drs. H. ROZAQ RAIS

Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Peniron telah melakukan berbagai persiapan untuk penyelenggaraan PILGUB 2008, dengan 3 orang personil yaitu (Ketua: Sumedi S.; Anggota: Darsono, S.PdI; Anggota: Sadam) telah berhasil memenuhi dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan tahapan PILGUB Jateng 2008.

Untuk pemungutan suara Pilgub di Peniron dibagi dalam 11 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Jumlah Pemiliih sesuai dalam Daftar Pemilih Tetap: 4.664 Jiwa pemilih, terdiri dari Laki-laki = 2.412 orang dan Perempuan = 2.252 orang.

Mohon doa dan dukungannya semoga dapat berjalan dengan lancar, aman dan LUBER.

19 Juni 2008

PESTA DITENGAH KRISIS

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2008-2013 akan digelar tanggal 22 Juni 2008. 5 pasang calon pemimpin Jateng bertarung menjadi Jateng 1-2, termasuk Mbak Rustri, Bupati Kebumen yang berduet menjadi calon Wagub dari H. Bibit Waluyo, mantan Pangkostrad.

Ada fenomena baru yang kami tangkap yaitu “pesta demokrasi” yang tinggal 3 hari lagi, tidak menunjukkan situasi akan adanya sebuah pesta. Adem ayem seperti hari-hari biasa. Bahkan, rakyat cenderung acuh. Pilgub hanya menjadi kesibukan “orang penting partai”, tim sukses dan elemen penyelenggara Pilgub. Tak banyak terlihat gambar, poster, spanduk, juga tak banyak hiruk pikuk kampanye terbuka, serta sedikitnya obrolan mengenai Pilgub.

Sebagian besar masyarakat, bahkan aktivis partai-pun menilai bahwa situasi ini sebagai sinyal sebuah kejenuhan masyarakat akibat terlalu seringnya penyelenggaraan pemilihan umum dengan biaya yang besar.

Sebagian lagi menilai, proses Pemilu hanyalah pestanya elite, bukan pestanya rakyat ditingkat grassroot. Opini itu bisa jadi benar ketika sebagian elite dan politikus yang mereka pilih sudah duduk dikursi empuk dengan segala fasilitasnya, perilakunya sangat bertolak belakang dengan ketika kampanye.

Gelaran pesta Pilgub Jateng memang sangat wajar jika ditanggapi dingin oleh rakyat. Ditengah himpitan kesulitan ekonomi akibat dampak naiknya harga BBM, Pemilu tidak lagi menjadi sarana untuk memperjuangkan harapan, tetapi bahkan menjadi ironi karena bagai pesta ditengah krisis.

Maka, jika ada yang memilih GOLPUT ya monggo saja..

UNTUKMU KEKASIHKU

Ampuni aku, untuk ketidaksempurnaanku
mendampingimu
Ampuni aku, untuk terkadang melukai
lubuk hatimu

Meski sekarang ada kekasih lain disisiku
Ingin kuyakinkan kepadamu,
Hatiku masih seluas dulu untukmu

SELAMAT ULANG TAHUN

Panjang umur ......

I LOVE YOU

(cuplikan ucapan selamat ulang tahun dari istriku, Kamis pagi, 19 Juni 2008)

11 Juni 2008

PELAKSANAAN SISMIOP

Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Peniron bahkan mungkin juga di desa-desa lain, data mengenai pertanahan masih sangat amburadul. Masih carut marutnya data pertanahan inilah yang kerap menimbulkan masalah, bahkan sering menimbulkan sengketa hanya gara-gara berebut batas tanah.

Dalam masalah pertanahan di Peniron, dari dulu masyarakat diposisikan sangat lemah. Bahkan cenderung hanya menjadi obyek, sama seperti tanah yang menjadi haknya. Dengan hanya berbekal selembar SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang), masyarakat seolah hanya menjadi obyek pendapatan bagi negara.

Disamping lemahnya kedudukan masyarakat sebagai wajib pajak dalam hak tanah, sekarang masih banyak SPPT bermasalah. Dari 5 ribuan lembar SPPT di Peniron, masih banyak SPPT yang masih dimiliki generasi pertama, sementara tanah itu sudah dibagi-bagi dan digarap sampai generasi ketiga bahkan keempat. Itu yang kerap memacu konflik keluarga gara-gara masalah tanah. Disamping itu, masih banyak lembar SPPT yang tidak ada obyeknya, disamping puluhan hektar tanah yang telah beralih wilayah karena erosi sungai Luk Ulo.
Lucunya, SPPT-SPPT tak bertuan itu masih menjadi kewajiban masyarakat maupun desa untuk dibayar. Akibatnya, selalu ada tunggakan-tunggakan PBB setiap tahun dan menjadi wanprestasi bagi Pemdes dimata Pemkab.

Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, dalam masa Pemerintahan Triyono Adi sudah diupayakan pendataan ulang dengan pembuatan SPPT massal dengan biaya murah. Pada akhir tahun 2006, hampir 3000 lembar SPPT baru dibuat. Memang, SPPT bukan merupakan bukti kepemilikan sah atas tanah sebagaimana sertifikat, tetapi minimal dengan tertibnya SPPT, maka obyek pajak berupa tanah masyarakat menjadi lebih jelas.

Tahun 2008 ini, usulan untuk pembaruan data pertanahan untuk desa Peniron direalisasikan. Bentuknya adalah pembaharuan data obyek berupa tanah seluruh desa dengan pengukuran ulang kondisi saat ini. Isitilah yang diperkenalkan adalah SISMIOP (Sistem Manajemen dan Informasi Obyek Pajak). Konon, pengukuran seperti ini yang dalam istilah umum disebut ”ricikan” dilakukan terakhir kali di Peniron pada tahun 1942, yang saat ini masih digunakan sebagai peta desa.

Dengan SISMIOP ini, yang kelak akan tercipta peta baru, ada harapan bagi kita untuk memperjuangkan kembali batas-batas desa kita yang hilang. Utamanya tanah desa ber SPPT dan sekarang dikuasai desa lain karena telah beralih akibat erosi sungai.
Mulai Senin, 9 Juni 2008 ini, 4 tim yang dibentuk desa dengan masing-masing beranggotakan 10 orang dan berasal dari seluruh elemen mulai bekerja melakukan pengukuran langsung. Rencananya, tim akan bekerja nonstop selama 150 hari kerja dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.

Pelaksanaan SISMIOP tentu tak lepas dari kendala dan masalah. Utamanya adalah bagaimana seluruh anggota tim punya tanggung jawab terhadap tugasnya. Jika masalah internal seperti ini tidak diperhatikan oleh Kepala Desa selaku penanggung jawab tim, maka rencana yang sangat baik ini justru bisa menjadi bumerang.
Masalah internal itu muncul dari tim itu sendiri, yaitu sikap mental dari sebagian perangkat desa yang harus diakui masih sangat memprihatinkan. Apalagi ada iuran 15.000 per titik tanah yang diukurnya. Kalau kemudian dikalikan 5.000 titik saja, saya amat yakin, iman sebagian anggota tim belum sepenuhnya kuat dan tidak tergoda. Saya sudah membuktikannya di tim inventarisasi dan penataan asset, betapa mentalitas sebagian perangkat memang harus diperbaiki.

Selamat bekerja tim SISMIOP, semoga dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan manfaat sebagaimana tujuannya.

10 Juni 2008

TIDAK ADA YANG SPESIAL DIAWAL JUNI

Tak terasa, sudah seminggu lebih blog ini tak pernah diupdate. Kesibukan awal bulan ini sangat membuat kami sangat “lelah”. Bahkan demi menjaga stamina luar dalam, 2 hari terakhir ini saya harus mengorbankan tontonan live UEFA Euro 2008 tiap malam dan dini hari. Hanya partai Belanda vs Italia tadi malam yang dengan segala upaya saya haruskan untuk nonton, toh tak lebih dari 1/10 tayangan yang saya ikuti, selebihnya: tidur.


Jadi mohon maap kalau berita dari kampung belum sempat saya tulis. Boro-boro membuat artikel baru, baru membuka laptop saja langsung bablas tidur dan tau-tau sudah pagi. He..he..

Beruntung kita sudah punya forum sebagai pelabuhan baru, yang ternyata sudah mulai ramai menjadi tempat kumpul. Hal ini yang tak saya duga sebelumnya, ternyata dapat juga tercipta komunitas maya walaupun kita berasal dari desa yang terpencil.

Awal bulan Juni, walaupun tak ada yang spesial sebenarnya ada beberapa berita dari kampung. Karena berbagai keterbatasan, saya hanya mampu merangkumnya dalam berita yang juga sangat terbatas.

  1. Awal Juni, dimulai dengan penataan asset tanah di Karangduren. Sebelum itu, telah dilakukan penataan asset tanah gugur seluas hampir 7000 m2 yang berpuluh-puluh tahun hanya dinikmati gratis oleh sekitar 15 KK, sekarang ditata dan dikelola dalam bentuk sewa kontrak oleh 60 KK. Hasil dari pengelolaan itu menjadi sumber pemasukan desa dan dikembalikan kepada lingkungan yang dianggap paling membutuhkan. Dengan pola yang sama, sistem ini juga yang diberlakukan di tanah Karangduren.

    Mengenai Tim inventarisasi dan penataan asset akan ditulis tersendiri dengan harapan ada kesepahaman dan dukungan moral dari pembaca

  2. Malam minggu tgl 7 Juni diadakan kumpul rutin Paguyuban Mbangun Deso di rumah Kang Ratman ngeBak. Kemarin merupakan kumpul paguyuban yang ke 11 dan diisi dengan dialog. Tema dialog difokuskan pada program-program terbaru, terutama dilingkungan Dusun Bak yaitu : Penataan bantaran sungai (termasuk pembuatan lapangan sepak bola di bantaran Bak), betonisasi lanjutan di Curug-Klantang, Pengaspalan jalan Curug – Silampeng, dan program Air bersih PAMSIMAS di Curug.

    Narasumber disesuaikan dengan tema dialog. Diharapkan, dialog akan membiasakan masyarakat untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat. Disamping terjadi kesatuan pemahaman, juga akan tercetus solusi-solusi dari permasalahan yang mungkin timbul. Disamping dialog, acara yang paling ditunggu adalah arisan rutin. Dengan anggota paguyuban yang sekarang berjumlah 85 orang, maka perolehan arisan juga cukup lumayan.
    Mengenai profil Paguyuban Mbangun Deso akan ditulis tersendiri.

  3. Setelah acara kumpul paguyuban, acara selanjutnya adalah nonton bareng EURO 2008 di balai desa. Dengan layar TV 29” dan parabola milik desa. Acara nonton bareng terasa sangat meriah, tetapi bagi yang tidak suka tentu akan sangat terasa mengganggu. Acara nonton bareng berlangsung sampai pagi.
    Rencananya, acara nonton bareng partai final akan dilaksanakan dengan menggunakan layar lebar/LCD.

  4. Hari minggu siang, diadakan pertemuan pengurus LKMD sekaligus pemantapan seksi-seksi. Yang menggembirakan, dari 19 pengurus LKMD hampir hanya 1 orang yang berusia di atas 40 tahun. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap generasi muda di Peniron memang sangat luar biasa. Bahkan bisa dikatakan, Desa Peniron adalah desanya kaum muda.
    Profil LKMD Peniron akan ditulis tersendiri.

Awal Juni memang tak ada hal yang menarik, tetapi akhir Juni mudah-mudahan banyak hasil positif dari program-program yang telah direncanakan.

Walaupun tak menarik, dibulan Juni ada tanggal saya lahir berpuluh tahun yang lalu, dan juga acara mudun lemah untuk anak saya. Kalau ada yang mau kasih kado, tentu akan saya terima dengan senang hati dan Anda akan saya doakan masuk sorga...