23 Januari 2009

RUSTRIYANTO SH, WAKIL BUPATI KEBUMEN YANG BARU

H Rustriyanto, SH (41), akhirnya terpilih sebagai Wakil Bupati Kebumen pada Rapat Paripurna di DPRD, kemarin. Ia meraih 33 suara dari 35 anggota DPRD yang hadir. Sedangkan pesaingnya, dr AF Bambang Suryanto Sp.PD (42) hanya meraih satu suara, dan satu suara dinyatakan abstain. Pilwagub dimulai sekitar pukul 09.30, setelah 24 wakil rakyat hadir dan dianggap memenuhi kuorum.

Dalam Rapat Pleno yang dipimpin Ketua DPRD H Probo Indartono SE MSi itu juga dihadiri Ketua DPC PDI-P Kebumen Dra Hj Rustriningsih MSi. Politisi yang juga Wagub Jateng itu tiba di Gedung DPRD bersamaan dua cawabup serta diikuti ratusan kader banteng mencereng.
Hadir pula Sekda H Suroso SH mewakili Bupati KH M Nashiruddin AM, Wakapolres Kompol Agung Aristyawan Adhi SH SIK, serta para pejabat eksekutif. Bahkan sewaktu para pejabat telah hadir, baru satu dua wakil rakyat tiba di DPRD.

Setelah rapat pleno dibuka Ketua Dewan, selanjutnya diserahkan kepada Ketua Panitia Pemilihan H Heru Budiyanto, didampingi lima anggota, Misbakhul Ghorib, Ir Budi Hianto Susanto, H Sudarno, M Stevani Dwi Artiningsih, dan Dian Lestari.

Pemilih pertama yang menggunakan hak pilih adalah Ketua Dewan Probo Indartono. Tepuk tangan hadirin menyambut saat Probo maju mengambil surat suara dan memilih di bilik suara, lalu memasukkan ke kotak suara. Bukan rahasia lagi, selama ini ada persaingan terselubung Rustriyanto dan Probo Indartono.

Di tengah jalannya pemilihan, jumlah wakil rakyat yang hadir terus bertambah. Selain dari FPDI-P dengan 19 suara, ditambah tiga anggota dari Partai Demokrat, dari FPPP lima anggota lengkap hadir. Dari FPAN empat orang juga hadir lengkap.
Dari FKB hadir Wakil Ketua DPRD Drs H Marur Adam Maulana MPdI, Imam Sibaweh dan KH Dawami Misbah.

Sedangkan dari FPG tujuh anggota kompak tidak hadir. Wakil Ketua DPRD H Suprapto HS dari FPG sejak awal tegas menyatakan, fraksinya tidak mendukung pengisian wakil bupati.
Dari FKB juga ada tiga anggota tidak hadir menggunakan hak suara. Yaitu Ketua FKB Drs H Habib Kholil, Ir Sri Hari Susanti MM serta Miftahul Ulum. Ketiga wakil rakyat itu sejak awal konsisten tidak menghadiri jadwal pilwabup.

Sekitar 45 menit pemungutan suara pilwabup berakhir. Selanjutnya kotak suara disegel dan dibuka oleh panitia pemilihan. Satu per satu kartu suara dibaca.
Hasil perhitungan akhir, Rustriyanto alias Aan meraih 33 suara, dokter Bambang Suryanto satu suara, dan satu suara abstain.

Ketua DPC PDI-P Drs. Hj Rustriningsih, M.Sc menyatakan, setelah hasil Pilwabup itu dikirim DPRD ke Mendagri lewat Gubernur, diharapkan segera turun persetujuan dan proses pelantikan segera bisa dilakukan. Hal itu supaya roda pemerintahan di Kebumen berjalan normal. Apalagi sudah sekitar empat hingga lima bulan agenda pilwabup sempat tersendat. Rustri juga berharap situasi politik segera pulih dan semua pihak bisa mendukung agenda Pemkab Kebumen di bawah kepemimpinan Bupati KH M Nashiruddin dan Wakil Rustriyanto.(B3-64)

sumber : suaramerdeka.com

18 Januari 2009

MERDI BUMI

Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap bulan Muharam atau bulan Sura/Suro, di Peniron selalu diadakan selamatan desa. Di Peniron, selamatan desa setiap bulan Suro ini disebut Merdi Bumi atau Merti Desa.

Semenjak kepemimpinan Kades Triyono Adi, acara selamatan desa selalu diadakan 2 hari. Hari pertama/malam pertama diisi acara pengajian, sedangkan hari kedua diisi pagelaran wayang kulit. Hal ini bertujuan untuk menghormati budaya masyarakat Peniron yang beragam, terutama mengakomodir dua kelompok berpaham Kejawen dan Santri.

Yang perlu diketahui, acara selamatan desa di Peniron dibagi menjadi 2 kategori yaitu Merdi Bumi dan Ruwat Bumi. Merdi Bumi diadakan setiap tahun, dan pada setiap 3 tahun dinamakan ruwat bumi. Merdi Bumi dan Ruwat Bumi disamping berbeda pemaknaan juga dalam hal tata caranya, walaupun acara masih sama pengajian dan wayangan.

Merdi Bumi adalah sebuah selamatan desa sebagai bentuk syukur dan permohonan agar desa menjadi desa yang gemah ripah loh jinawi kerta titi tentrem kerta raharja. Dalam pengajian dan wayangan, diadakan seperti biasa tak ada ritual dan lakon khusus.

Ruwat Bumi diadakan sebagai ritual untuk meruwat bumi atau membersihkan bumi dan isinya dari hal/aura jahat. Dengan demikian, maka setelah diruwat, bumi dan penghuninya terhindar dari malapetaka. Pada ruwat bumi dihari pertama konon Kyai yang akan mengisi acara pengajianpun berdoa khusus untuk membersihkan dan memagari Peniron dari hal-hal buruk. Sedangkan pada acara wayangan, pagelaran wayang adalah khusus untuk ruwat, yaitu dengan tidak menggunakan kelir, menggunakan blencong/lampu minyak. Lakon dan dalangnyapun khusus untuk acara ruwatan dan dilakukan pada pagelaran siang hari.

Yang paling ditunggu, selesai dalang melakukan ritual ruwat seluruh sesaji dan sarana ritual berupa tumpengan, hasil bumi dan lain-lain akan menjadi rebutan warga. Sebagian memang masih mempercayai bahwa sesaji dan sesranan lain yang telah diberi doa-doa itu akan mendatangkan berkah. Begitulah kepercayaan........

Tahun ini, Peniron hanya mengadakan Merdi Bumi karena ruwat bumi sudah diadakan tahun lalu. Acara diadakan hari Jumat - Sabtu, 16-17 Januari 2009 bertempat di balai desa. Hari pertama adalah acara pengajian yang diadakan malam Sabtu dengan diisi pengajian oleh Kyai Sardi dari Lirap, Petanahan. Disamping pengajian, malam itu juga diisi hiburan seni janeng sampai pagi pimpinan Bpk Irfangi dari Krajan.


Hari kedua adalah pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Wartun Gati Wicara dari desa Watulawang. Disamping menampilkan dalang muda yang cukup mumpuni, wayangan malam tadi juga menampilkan sinden yang lumayan cantik sehingga wayangan tadi malam dihadiri banyak penonton.

Disamping dihadiri masyarakat, Muspika dan Kades tetangga, pagelaran wayangan juga dimanfaatkan oleh para caleg dengan hadir untuk bersosialisasi. Sebagian caleg itu bahkan menjadi donatur dengan sumbangan uang yang lumayan banyak. Untungnya, tidak ada hal-hal yang berbau kampanye pada malam itu, kecuali sebagian permohonan lagu dari penonton yang mengatasnamakan simpatisan parpol.

GENDU--GENDU RASA

Umah nek sue ora ditiliki, apamaning sing kudune kon tunggu umah lunga-lunga bae. Dadine umahe ya sepi nyenyet ora ana wong ngendong. Latare karo jogane ya runtah tok ora tau disapu. Lah wis, pokoke tidak sedap dipandang.

Molai minggu kiye, kayane inyong wis jarang lunga-lunga maning. Walopun lunga kayane ya ora sue-sue kaya wingi. Insyaalloh tek usahakna aweh berita-berita seka ndesa. Mulane ayuh pada ngendong maning mengeneh men umah kiye ora suwung terus. Masalah berita, pancen ngapurane bae wingi sue ora ana berita anyar. Soale inyong mandan sue ora bali meng Peniron. Garep nulis wong datane anu ora akurat, mengko malah dadi menyesatkan.

Sing tek gumuni, ketika gubug kiye jarang ditiliki koh ya Page Rank e malah mundak dadi 3. Kayane pancen sengaja nggo memotivasi dewek men gelem nguri-uri umahe dewek kiye men kopen maning.

Mulane ayuh sedulur, terusna gendu-gendu rasa nang gubug kiye.