19 Juni 2008

PESTA DITENGAH KRISIS

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2008-2013 akan digelar tanggal 22 Juni 2008. 5 pasang calon pemimpin Jateng bertarung menjadi Jateng 1-2, termasuk Mbak Rustri, Bupati Kebumen yang berduet menjadi calon Wagub dari H. Bibit Waluyo, mantan Pangkostrad.

Ada fenomena baru yang kami tangkap yaitu “pesta demokrasi” yang tinggal 3 hari lagi, tidak menunjukkan situasi akan adanya sebuah pesta. Adem ayem seperti hari-hari biasa. Bahkan, rakyat cenderung acuh. Pilgub hanya menjadi kesibukan “orang penting partai”, tim sukses dan elemen penyelenggara Pilgub. Tak banyak terlihat gambar, poster, spanduk, juga tak banyak hiruk pikuk kampanye terbuka, serta sedikitnya obrolan mengenai Pilgub.

Sebagian besar masyarakat, bahkan aktivis partai-pun menilai bahwa situasi ini sebagai sinyal sebuah kejenuhan masyarakat akibat terlalu seringnya penyelenggaraan pemilihan umum dengan biaya yang besar.

Sebagian lagi menilai, proses Pemilu hanyalah pestanya elite, bukan pestanya rakyat ditingkat grassroot. Opini itu bisa jadi benar ketika sebagian elite dan politikus yang mereka pilih sudah duduk dikursi empuk dengan segala fasilitasnya, perilakunya sangat bertolak belakang dengan ketika kampanye.

Gelaran pesta Pilgub Jateng memang sangat wajar jika ditanggapi dingin oleh rakyat. Ditengah himpitan kesulitan ekonomi akibat dampak naiknya harga BBM, Pemilu tidak lagi menjadi sarana untuk memperjuangkan harapan, tetapi bahkan menjadi ironi karena bagai pesta ditengah krisis.

Maka, jika ada yang memilih GOLPUT ya monggo saja..

5 komentar:

  1. eamng menurut aku sekarang oran2 dah ga aneh/asing lagi masalah pilgub/pemilu, soalnya kebanyakan para calon2 pemimpin2 cuma omong doang, pada kenyataanya kalo dah jadi pemimpin janji2nya banyak yang ga terlealisasi/dikerjakan, makanya banya yang golput. ga kaya jamanya ordebaru dulu kalo orang ga ikut nyoblos ketakutan.,

    BalasHapus
  2. sekarang orang nda dapat undangan utk milih malah seneng Kang. Nda pada protes lho.
    Yg protes paling tim sukses cari2 alasan kalo kalah.
    Itulah yang diwariskan orde baru dan ode lama pada kita. Bedakan dengan negara tetangga kita.

    BalasHapus
  3. tunggu saya kalau jadi presiden..!

    "niru-niru"

    BalasHapus
  4. Siki carane nek ana kamapnye bupati utawa gubernur, ngomong karo tim suksese kaya kiye bae, " CALONE RIKA NEK GAREP MENANG NANG DAERAH KENE, KUDU MBANGUN brug, apa ngaspal dalan dhisit, kue nek calone rika garep menang ". Nah nek wis di aspal apa wis gawe brug mbene di pilih?, Dadi inyong - inyong kiye ora selalu di lomboni terus. Kaya kue embok ya... sedulur kabeh.....

    Kae anake kang suhar deneng demblo bener?....

    BalasHapus
  5. @pertapan: menurutku, justru pikiran spt itu yg perlu dirubah. Lha nek nyalon bae trus dibebani pirang-pirang, berarti sing bisa nyalon ming wong sing sugih tok dan ora golet kualitas. Nek kaya kue, begitu kepilih konsentrasine ming golet balik modal tok.
    Ujarku malah rayat gelem nolak apapun bantuan termasuk kaos, dadi wong kere dan berkualitas kaya awake dewek juga bisa nyalon. Hahaha
    Nek kaya penemune rika, ora mbangun sistem tapi nambah bobrok sistem. Kayane tambah akeh garong berdasi Kang.. hehehehehehehehe

    BalasHapus

- Urun rembug
- Nerusna dopokan
Saran: untuk lebih mempercepat, silahkan langsung pilih profil Anda pada pilihan Nama/URL dengan menuliskan Nama dan URL Anda.