13 Oktober 2008

WARUNG DI KOMPLEK PASAR TERBAKAR

Hari Sabtu jam 8 pagi, warga sekitar pasar wetan Peniron dibuat geger. Pasalnya sebuah warung kelontong milik Sukmodiharto (58 tahun) terbakar. Sebab kebakaran dikarenakan kecerobohan pemilik warung yang kebetulan saat itu dijaga oleh anaknya laki-lakinya.

Pagi itu, anak lelakinya sedang melayani seorang pemuda dukuh Krajan yang membeli bensin untuk motornya. Pada saat dia menuangkan bensin dari jerigen kedalam takaran, kebetulan dia juga sedang menyalakan kompor. Tak ayal, api langsung menyambar bensin dan membakar seluruh isi warung.

Karena cepatnya api berkobar dan sulitnya mendapatkan air, pertolongan yang diberikan warga sekitar pasar tak mampu memadamkan api. Warung kelontong sederhana berukuran 5x4 meter yang menempati komplek pasar Peniron itupun ludes bersama seluruh barang dagangan. Belum jelas berapa kerugian yang dialami karena pemilik warung yang juga menjabat sebagai Kaur Keuangan di desa Peniron itu masih shock dan belum mau memberi keterangan rinci.

Karena kebakaran itu benar-benar murni sebagai kelalaian pemilik warung, maka kasus ini hanya dilaporkan kepada pemerintah desa.

Kebakaran warung yang dibangun dideretan los pasar itu seperti memberi pelajaran kepada pemilik warung. Pasalnya konon, beberapa waktu yang lalu warung itu juga pernah mengalami kebakaran serupa walaupun hanya menghanguskan bagian kecil warung dan tidak menimbulkan kerugian berarti.

Oleh masyarakat, keberadaan warung itu juga nenjadi sorotan karena konon dibangun di lokasi pasar tanpa mempunyai ijin. Jika memang betul, mudah-mudahan pihak terkait punya keberanian untuk menertibkannya.

16 komentar:

  1. Kang Suhar,Aku Ikut prihatin......dengan adanya kelalaian tersebut moga menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua.

    BalasHapus
  2. hiks aku kok 2 kali ini komentar ga ke save.

    padahal agak panjang :D


    mas Suhar dan semua nya,

    mohon maaf sementara forum tidak bisa diakses, sepertinya ada masalah di hostingan nya, maklum karena gratisan..

    kalau sampe senin depan, 20 Oktober belum juga bisa, rencana saya pindah ke host lain, tp sayangnya mungkin posting2an yang di post sesudah bulan agustus tidak bisa di selamatkan, karena saya hanya punya back up sampe agustus..

    Maaf karena nya, karena saya lupa nge back up, padahal saya tau kl host gratisan emang harus di waspadai

    nanti kalau kita pindah host, domain (alamat masih) tetap kok.

    sekali lagi maap dan terima kasih

    BalasHapus
  3. kronologi nya seperti ini:

    aku kan pasang forum dulu di 000webhost.com, tp kata orang gampang ilang (contohnya web ku yang watulawang-kebumen.co.cc, sekarang akhirnya aku pindah ke 0fees.net. semua gratisan).

    akhirnya aku pindah ke cmsindo.com, yang notebene adalah hostingan gratis indonesia, dan cmsindo mendapat untung dari bikin host gratisan tadi, dari iklan yang ada di bagian bawah forum kita.

    nah sejak beberapa hari yang lalu kok ga bisa diakses, aku pikir emang lg down, soalnya dulu juga kadang2 begitu,

    nah setelah beberapa hari kok masih down juga, akhirnya aku coba cek ke cmsindo.com

    dan ternyata domain cmsindo.com sudah expired!

    jadi sekarang tinggal tunggu waktu, apakah cms indo memperpanjang host dan domain mereka, atau tidak

    kl iya, kita masih punya harapan

    kl mereka ga memperpanjang, kita ikut2an mati...

    (Maaf komentar ga ada hubungannya dengan post diatas)

    Tentang terbakarnya warung tersebut, saya ikut prihatin, dan semoga kita bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut, amien.

    Terima kasih

    BalasHapus
  4. wah, nek ora ana forum, aku bisa tumbuh banyak jerawat karena hasrat tak tersalurkan Kang.. hehe

    Kalo memang harus hosting yang mbayar nda pp. Kalo murah ntar pasti ada yg baek hati mbayarin. Kalo mahal, mungkin bs kita tanggung rame2.

    Ada yg mau ndaftar jd donatur?

    BalasHapus
  5. hati2 ADD turun, aja nggo gawe warung !!!!!!

    BalasHapus
  6. ya mbuh kue padahal lokasi ADD siki nang klapasawit mbasany ora dadi dalan malah dadine warung hehe...
    tulung diawasi niku luraeh,,

    BalasHapus
  7. agi tek urusna nang capoeng.net


    tuku host sing 96 ewu setahun


    murah kan... hehhe

    BalasHapus
  8. @Kang Shun: aku melu ndaftar tuku domain baen ya? hosting e nunut. hehe. beaya mengko tek malak Lurahe.

    @Sastra & Bengkek: Nek masalah pengawasan ADD, rada riskan nek Lurah kon ngawasi, soale beliau kayane juga perlu diawasi. Hahaha

    BalasHapus
  9. sugeng ndalu sedulur sedoyo,mang bener komentar kang naufal mang kudu di awasi masalah ADD supayane jelas tapi ya kaya kang suhar kuwe kudu melu ngawasi supayane ADD kuwe mau di enggo sing bener aja sampai kur nggo seneng2 sing bersangkutan kuwe mau.ayo sedulur peniron kabeh pada tangi atine supayane desa peniron kuwe nambah bener aja kur seneng milih2 tok

    BalasHapus
  10. test, njajal koment

    BalasHapus
  11. siki wis di dandani urung yahhhh

    BalasHapus
  12. Kayane siki juga perlu dibentuk KPK tingkat desa....

    BalasHapus
  13. Selama SDMme mampu lan visine mateng ra pp. Shock therapy juga perlu. Sing dadi kendala nang desa biasane adat, budaya ewuh pakewuh. Mulane kadang idealisme mentok karena budaya masyarakat ora mendukung. Lagian nek mung reaksi emosional karena duit ADD misale, si ra pati.

    Selama ora dibarengi dengan membangun sistem sing apik ya percuma. Utk itu perlu ITIKAD, KEBERSAMAAM dan KOMITMEN JUJUR, IKHLAS DAN KUAT utk merubah desa lewih apik.

    Mungkin begitu.

    BalasHapus
  14. Cocog karo pinemune Kang Suhar ...

    BalasHapus
  15. Jalan rusak Call Bupati apa wong desa sudah pada berdikari mas.... Orang luarnegri lihat Pegawai Id pada korupsi apa betul mas? Kerja bakti mbangun jalan kan termasuk Jariah... Satukan warga bangun semangat merdeka... Kalau jalanan saja masih ered2an uluran bantuan tangan ya bagaimana mau maju Id....Itu Bu Bupati apa lama tak meninjau jalan sana? Aku saja yang jauh nun di sini sudah lihat to jalan... Ya persis jln dpu karang anyar dulu macam itu.. tapi sekarrang sudah rada mending naik sedan lewat sana tak dansing lagi. tak macam dulu. bukan saja macam sawah... malah lebih parah lagi sama sungai buatan ... la wong jalannya lebih rendah dari pada sawahnya kok mas....

    BalasHapus
  16. Ini ada bahasa jiran rasa Jawa, komen jalan diartikel pasar pulak..hehe..nda pp Mas matur nuwun sudah mau mampir.
    Biar jalan jelek dan banyak korupsi, aku tetep cinta Indonesia Mas.:-D

    BalasHapus

- Urun rembug
- Nerusna dopokan
Saran: untuk lebih mempercepat, silahkan langsung pilih profil Anda pada pilihan Nama/URL dengan menuliskan Nama dan URL Anda.