Pilpres 2009 baru saja usai. Hasil perhitungan cepat nasional yang diadakan beberapa lembaga menempatkan pasangan SBY - Boediono sebagai pemenang.
Pelaksanaan Pilpres 2009 di desa Peniron berlangsung lancar dan aman. Peniron memiliki jumlah calon pemilih yang tercatat dalam DPT sebanyak 4.804 orang dan terbagi dalam 11 TPS.
Hasil perhitungan akhir pasangan Mega - Prabowo memperoleh 864 suara (29,05%), SBY - Boediono mendapat 1.848 suara (62,29%) dan JK - Wiranto hanya kebagian 140 suara (7,72%). Jumlah pemilih yang hadir 2.967 dari 4.804 yang tercatat dalam DPT.
Satu-satunya TPS yang dimenangi pasangan non SBY adalah
TPS 2 di Kalimacan (sebelah Mas Kadi P)dengan keunggulan Mega - Pro 129 suara, SBY - Boediono 101 suara dan JK - Win 10 suara.
Ketua PPS Desa Peniron, Sumedi (34) menyampaikan bahwa Pemilu ini jauh lebih lancar dari Pilleg yang lalu dan tidak terlalu membebani petugas di PPS maupun KPPS. Pada Pilleg yang lalu, ada TPS yang baru menyelesaikan administrasi dan menyetorkan hasilnya ke PPS pada jam 1 dini hari, sementara Pilpres kali ini seluruh TPS sudah menyetorkan hasil ke PPS sebelum jam 3 sore.
Mengenai DPT, menurut keterangan memang masih terjadi banyak kekeliruan. Bahkan masih banyak muncul nama-nama fiktif, beberapa warga yang sudah meninggal masih terdaftar dan beberapa warga yang sudah punya hak pilih malah tidak terdaftar. Padahal menurut ketua PPS, pihaknya sudah memperbaharui dan menyetorkan data DPS jauh sebelumnya. Beruntung ada kebijakan MK yang membolehkan penggunaan KTP + KK sebagai pengganti undangan/DPT.
Sementara di desa tetangga Peniron, Watulawang menjadi desa yang memenangkan Mega - Pro dengan 248 suara, SBY - JK 212 suara dan JK - Win 26 suara. Desa Pengaringan, Kebagoran, Kedungwaru dan Jemur memenangkan SBY - Boediono.
Pelaksanaan Pilpres 2009 di desa Peniron berlangsung lancar dan aman. Peniron memiliki jumlah calon pemilih yang tercatat dalam DPT sebanyak 4.804 orang dan terbagi dalam 11 TPS.
Hasil perhitungan akhir pasangan Mega - Prabowo memperoleh 864 suara (29,05%), SBY - Boediono mendapat 1.848 suara (62,29%) dan JK - Wiranto hanya kebagian 140 suara (7,72%). Jumlah pemilih yang hadir 2.967 dari 4.804 yang tercatat dalam DPT.
Satu-satunya TPS yang dimenangi pasangan non SBY adalah
TPS 2 di Kalimacan (sebelah Mas Kadi P)dengan keunggulan Mega - Pro 129 suara, SBY - Boediono 101 suara dan JK - Win 10 suara.
Ketua PPS Desa Peniron, Sumedi (34) menyampaikan bahwa Pemilu ini jauh lebih lancar dari Pilleg yang lalu dan tidak terlalu membebani petugas di PPS maupun KPPS. Pada Pilleg yang lalu, ada TPS yang baru menyelesaikan administrasi dan menyetorkan hasilnya ke PPS pada jam 1 dini hari, sementara Pilpres kali ini seluruh TPS sudah menyetorkan hasil ke PPS sebelum jam 3 sore.
Mengenai DPT, menurut keterangan memang masih terjadi banyak kekeliruan. Bahkan masih banyak muncul nama-nama fiktif, beberapa warga yang sudah meninggal masih terdaftar dan beberapa warga yang sudah punya hak pilih malah tidak terdaftar. Padahal menurut ketua PPS, pihaknya sudah memperbaharui dan menyetorkan data DPS jauh sebelumnya. Beruntung ada kebijakan MK yang membolehkan penggunaan KTP + KK sebagai pengganti undangan/DPT.
Sementara di desa tetangga Peniron, Watulawang menjadi desa yang memenangkan Mega - Pro dengan 248 suara, SBY - JK 212 suara dan JK - Win 26 suara. Desa Pengaringan, Kebagoran, Kedungwaru dan Jemur memenangkan SBY - Boediono.
Sudah terlihat gejalanya dari awal
BalasHapusya mungkin karena sby kan sudah jelas program2 ya dan sudah terbukti sedangkan pasagan laen kan masih mengobral janji buanya q simpatisan dia lhoooooo tapi realitanya begitu mungkin
BalasHapusharapan saya cich siapapun yang menjadi presiden dia dapat memimpin negeri ini sehingga dapat lebih maju dari kemaren2 dan dapat melunas utang uar negeri he..hee
Moga2 bae udu karena BLT utawa karena korban iklan pilpres sing penuh kamuflase itu.. :)
BalasHapus"Lebih cepat lebih baik kita lanjutkan pembelaan terhadap kesejahteraan wong cilik"...maju bersama membangun Negara kita INDONESIA,,
BalasHapusaku nyoblozz jk-wiranto jeee...
BalasHapusra ndukung sby
koreksi kang, iku sing nang watulawang kok SBY-JK 212 suara, maksute SBY Budiono ya
BalasHapusYang kisruh DPT koq yang paling parah JATENG, JABAR, JATIM yang notabene adalah yang punya kandang..., Terus skenario siapa ya..
BalasHapus@Kang Wahid, moga2 bae dewek terentas dari jurang kemiskinan ya.. hehe..
BalasHapus@Kirno, ora masalah nyontreng sapa Kang, cuma aku le titip kaos 1 karung nang Mas Kadi ora sukses.. haha..
@Kang Shun, tengkyu ralate.
@Kang Sura, walaupun DPT kacau, tapi aku ora setuju nek DPT dadi kambing hitam. Dalam praktek kayane jurdil kok. Silahkan langsung turun ke bawah, apa bener laporan bahwa tim sukses sudah kerja maksimal dan DPT penyebabnya..
sebenernya kalo masalah DPT jangan di ributkan, lah orang KPU aja udah ngasih persyaratan lain selain undangan misalnya kalo mau nyontreng pake KTP kan boleh. itu yang mempermasalahkan DPT sebenernya takut kalah aja, siapa yang menang kita dukung aja, kita harus dewasa untuk menjalankan Demokrasi di Negara kita Indonesia. Hidup Indonesia Hidup Penironku
BalasHapus